Knowledge Management Audit

Setiap organisasi perlu mengembangkan kemampuan atau keunggulan bersaingnya agar dapat bertahan, bersaing dan mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan baik. Sumber daya yang dibutuhkan untuk berlangsungnya itu tidak semata-mata dari sumber daya tradisional seperti sumber daya alam, tenaga kerja dan dana, melainkan juga dari sumber daya tanwujud (intangible resources), yaitu pengetahuan (intelectual capital).
Seringkali terjadi dalam organisasi, perusahaan atau lembaga lainnya, bahwa pengetahuan dan keterampilan yang menjadi keunggulan organisasi itu hanya melekat pada (beberapa) individunya saja. Sehingga ketika individu tersebut meninggalkan organisasi, pensiun, maka hilang pula ‘pengetahuan dan keterampilan’ yang menjadi keunggulannya. Untuk itu diperlukan manajemen pengetahuan atau knowledge management.
Untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari pengetahuan yang dimiliki dan untuk mengetahui pengetahuan apa yang harus dimiliki, suatu organisasi harus mengelola pengetahuannya melalui knowledge management (KM). Dengan KM secara sadar organisasi mengidentifikasi pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki, dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja dan menghasilkan inovasi.
Audit manajemen pengetahuan (knowledge management audit) adalah kegiatan memeriksa secara sistematis kualitas pengelolaan pengetahuan di suatu organisasi. Melalui knowledge management audit dapat diperoleh gambaran tentang:
• Pengetahuan yang dimiliki dan dibutuhkan oleh organisasi/unit kerja,
• Kesiapan organisasi dalam memfasilitasi proses pembelajaran, dan
• Kualitas proses-proses pengelolaan pengetahuan (knowledge management).
Dalam hal ini buku “Knowledge Management Audit – Pedoman evaluasi kesiapan organisasi mengelola pengetahuan,” ini layak untuk dibaca dan dijadikan referensi.
Buku ini terdiri dari tujuh Bab, yaitu: (1) Mengapa knowledge management; (2) Memahami pengetahuan, (3) Kerangka kerja knowledge management audit; (4) Audit kualitas pengetahuan; (5) Audit kualitas pembelajaran; (6) Audit kualitas proses knowledge management; (7) Fokus strategi manajemen pengetahuan (knowledge management strategy).
Sekedar mengintip isinya. Pengetahuan (knowledge) diartikan sebagai keseluruhan kognisi dan keterampilan yang digunakan oleh manusia untuk memecahkan masalah. Atau ringkasnya kapasitas untuk melakukan tindakan dengan efektif. Pengetahuan yang dimiliki organisasi bisa terdiri dari: know-that, know-what, know-how, know-why, dan care-why.
Sementara manajemen pengetahuan (knowledge management) sendiri diartikan pengelolaan pengetahuan organisasi untuk menciptakan nilai dan menghasilkan kinerja prima atau keunggulan bersaing.
Sedang knowledge management audit adalah kegiatan memeriksa secara sistematis kualitas pengelolaan pengetahuan di suatu organisasi. Ada tiga komponen audit yang diidentifikasi, yaitu: audit kualitas pengetahuan, audit kualitas pembelajaran, dan audit kualitas proses pengelolaan pengetahuan.
Ketiga komponen itu menjadi dasar untuk perancangan strategi untuk: (a) memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan; (b) meningkatkan kesiapan organisasi; (c) meningkatkan efektivitas proses-proses pengelolaan pengetahuan.
Seringkali knowledge management dikaitkan dengan information technology. Namun dari buku ini dapat disimpulkan bahwa tanpa teknologi informasi pun manajemen pengetahuan dapat eksis di berbagai organisasi. Dan, tidak berarti pula dengan adanya teknologi informasi pasti ada manajemen pengetahuan.

This entry was posted in Knowledge managemen. Bookmark the permalink.

Comments are closed.